SaKIt hiTQ,,,,,bilA MlIht u,,,bgTU,,Npa SE u gk prCya MA Q,,,pDAHL q sNGT sayank mA Pean,,pi u tgA Bhongi Q,,,,,,,,,,,,,,
motifasi belajar
Kamis, 28 Oktober 2010
Kamis, 30 September 2010
Minggu, 20 Juni 2010
Jumat, 18 Juni 2010
EmO STyle
EmO StYlE,,,,,,,,,,,,
IdOla Q yG plINg,,,OK,,,,,,,,,,,,,,,,,,,??????????
FESYEN atau gaya berpakaian bisa mencerminkan kepribadian seseorang. Fesyen juga menjadi simbol ideologi untuk menunjukkan semangat perjuangan dari nilai yang dianutnya. Lahirnya fesyen tidak jarang diilhami oleh aliran bermusik.
Bandung sebagai kota yang kaya dengan inovasi dan industri kreatif, gaya fesyen anak mudanya mengalir mengikuti selera komunitas yang majemuk. Seperti punk, harajuku, underground, skinhead, semo (perpaduan punk dengan gotik), sampai komunitas sketboard, semuanya memiliki gaya berbusana yang khas. Mereka terus berkembang dan dinamis menjaga idealisme yang diyakininya.
Cara berpakaian pun dapat langsung menunjukkan sebuah komunitas. Misalnya, punk yang dapat dilihat dari busana yang cenderung tidak rapi, mulai dari tatanan rambut model mohawk, sepatu bot, jaket kulit dengan banyak tempelan aksesori logam, gelang kulit berduri, celana yang ngepas di badan, anting-anting, sampai rok motif kotak-kotak ala Skotlandia. Secara simpel, style anak-anak punk menegaskan bahwa mereka kelompok pemberontak.
IdOla Q yG plINg,,,OK,,,,,,,,,,,,,,,,,,,??????????
FESYEN atau gaya berpakaian bisa mencerminkan kepribadian seseorang. Fesyen juga menjadi simbol ideologi untuk menunjukkan semangat perjuangan dari nilai yang dianutnya. Lahirnya fesyen tidak jarang diilhami oleh aliran bermusik.
Bandung sebagai kota yang kaya dengan inovasi dan industri kreatif, gaya fesyen anak mudanya mengalir mengikuti selera komunitas yang majemuk. Seperti punk, harajuku, underground, skinhead, semo (perpaduan punk dengan gotik), sampai komunitas sketboard, semuanya memiliki gaya berbusana yang khas. Mereka terus berkembang dan dinamis menjaga idealisme yang diyakininya.
Cara berpakaian pun dapat langsung menunjukkan sebuah komunitas. Misalnya, punk yang dapat dilihat dari busana yang cenderung tidak rapi, mulai dari tatanan rambut model mohawk, sepatu bot, jaket kulit dengan banyak tempelan aksesori logam, gelang kulit berduri, celana yang ngepas di badan, anting-anting, sampai rok motif kotak-kotak ala Skotlandia. Secara simpel, style anak-anak punk menegaskan bahwa mereka kelompok pemberontak.
Tim-tim "Underdog" Bersinar di Afsel
JOHANNESBURG, KOMPAS.com — Kejutan demi kejutan terus terjadi di Piala Dunia 2010 ini. Tim-tim underdog di luar dugaan memancarkan sinarnya yang menyilaukan tim-tim unggulan karena bisa mempermalukan negara-negara kuat yang memiliki tradisi bagus di arena Piala Dunia. Terakhir, Serbia, Slovenia, dan Aljazair melakukannya pada Jumat (18/6/2010).
Serbia, yang pada laga perdana kalah 0-1 dari Ghana, bermain kesetanan ketika melawan Jerman dalam lanjutan penyisihan Grup D. Di luar dugaan, "The White Eagles" menghancurkan "Der Panzer" dengan skor 1-0 lewat gol Milan Jovanovic. Mereka memanfaatkan keunggulan jumlah pemain karena striker Miroslav Klose diusir menyusul kartu kuning kedua yang dia terima dalam laga tersebut.
Slovenia, yang tergabung di Grup C, juga membelalakkan mata para pencinta sepak bola dunia. Negara terkecil di event ini, karena hanya memiliki jumlah penduduk 2 juta jiwa, tampil sangat impresif dan nyaris mempermalukan Amerika Serikat. Bagaimana tidak, mereka unggul 2-0 di paruh pertama sebelum "Paman Sam" membalasnya di babak kedua, untuk memaksa hasil akhir menjadi imbang 2-2.
Langganan:
Postingan (Atom)